Jangan Keliru! Ketahui Perbedaan Bakteri dan Virus
Tahukah Anda, baik infeksi bakteri maupun virus keduanya sama-sama disebabkan oleh mikroba. Sesuai dengan namanya, infeksi bakteri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, begitu juga infeksi virus adalah infeksi yang disebabkan oleh virus.
Terkadang, kedua infeksi ini mempunyai tanda-tanda yang hampir sama pada pengidapnya, seperti batuk-batuk, demam, hidung berair, diare, radang, muntah, dan lemas. Akan tetapi, bakteri dan virus adalah dua mikroba yang berbeda, begitu juga dengan cara pengobatannya. Lalu, apa saja yang membedakan keduanya? Berikut ini perbedaan antara virus dan bakteri yang wajib Anda ketahui:
Baca Juga: 5 Vitamin dan Mineral untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
1. Penyakit yang Ditimbulkan Berbeda
Virus bertugas untuk merusak sel-sel hidup yang sehat. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti HIV, ebola, flu burung, rabies, herpes, cacar hingga COVID-19. Berbeda dengan bakteri yang kemampuan mutasinya tidak selihai virus. Beberapa penyakit yang disebabkan bakteri di antaranya adalah tuberkolosis, meningitis, sepsis, leptospirosis, dan lain sebagainya.
2. Ukuran
Virus merupakan mikroba dengan ukuran sangat kecil, sedangkan bakteri punya ukuran yang lebih besar. Cara hidup dan berkembang biak virus adalah dengan menempel pada sel inangnya, sehingga bisa menyerang sel-sel tubuh inang secara cepat. Menurut peneliti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, virus itu antara hidup dan mati, sedangkan bakteri adalah makhluk hidup.
3. Sifat
Bakteri bersifat uniseluler, secara biologis pun punya dinding sel ribosom serta dapat bereproduksi sendiri. Sedangkan virus tidak memiliki sel, virus hanya bisa hidup saat menempel pada inangnya untuk berkembang biak. Secara tidak langsung, virus pun bersifat parasit karena tidak bisa bereplika dengan sendirinya.
4. Pengobatan
Untuk mengatasi infeksi virus, biasanya dokter akan memberikan obat antivirus. Namun, beberapa penyakit akibat infeksi virus bisa sembuh dengan sendirinya. Menurut para pakar, meningkatkan daya tahan tubuh menjadi kunci utama untuk melawan virus. Berbeda dengan pengobatan infeksi bakteri. Umumnya dokter akan memberikan antibiotik untuk mengatasi penyakit akibat infeksi bakteri. Alasannya, antibiotik bisa menghambat proses perkembangan dan metabolisme bakteri di dalam tubuh. Infeksi virus tak bisa diobati dengan antibiotik, sebab obat jenis ini tidak bisa membunuh virus dalam tubuh.
COVID-19 yang diakibatkan oleh virus corona baru (SARS-CoV-2) masuk pada golongan penyakit yang disebabkan oleh virus. Tentu saja, jenis pengobatan yang harus diberikan adalah antivirus. Namun sampai saat ini, antivirus atau vaksin COVID-19 belum ditemukan. Maka dari itu, untuk melakukan pencegahan, Anda harus memperkuat sistem imun atau daya tahan tubuh. Selain menjaga daya tahan tubuh, Anda juga harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Asupan nutrisi untuk meningkatkan sistem imun bisa Anda didapatkan pada sayuran, buah-buahan dan biji-bijian. Namun tahukah Anda, bahwa minyak kelapa murni (virgin coconut oil), habbatussauda dan madu bisa dimanfaatkan sebagai asupan untuk meningkatkan sistem imun. Ya, ketiga bahan alami ini kaya akan senyawa flavonoid, polifenol dan vitamin A, C, E yang efektif menutrisi tubuh dengan optimal, termasuk meningkatkan sistem imun.
Semua kebaikan nutrisi pada minyak kelapa murni, habbatussauda dan madu bisa Anda dapatkan pada K-Sauda VCO dan K-Honey 5 in 1. Kandungan bahan alami di dalamnya bekerja secara sinergis sebagai antivirus alami dalam tubuh. Saat kembali beraktivitas, pastikan sistem kekebalan tubuh tetap terjaga dengan K-Sauda VCO dan K-Honey 5 in 1. (Jabbar/Jody/Rahma)
Artikel Rekomendasi: Jaga Kesehatan Jantung di Tengah Pandemi COVID-19