Tertutup Bukan Berarti Terlewatkan
Daerah genital menjadi daerah yang penting untuk dirawat, walaupun keberadaannya sering “tertutup” bukan berarti daerah genital terlewatkan perawatannya.
Daerah genital atau daerah sensitif merupakan organ vital bagi setiap orang yang selalu dibutuhkan perawatannya agar tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya, karena pada wanita misalnya, organ vital selain sebagai alat reproduksi, juga merupakan organ penting untuk melakukan aktivitas seksual.
Banyak dampak yang ditimbulkan apabila seorang wanita tidak memperhatikan kebersihan daerah genital.
Diantaranya ialah keputihan (fluor albus). Keputihan pun memiliki sebab bermacam-macam, seperti infeksi bakteri, sakit dalam waktu yang lama, kurang gizi, anemia, dan kurang terjaganya kebersihan yang berakibat timbulnya jamur. Keputihan ini bisa bersifat normal (fisiologis) atau tidak normal (potologis/ karena penyakit).
Keputihan Fisiologis, merupakan keputihan yang mengeluarkan cairan berwarna bening cerah tidak gatal dan keluar menjelang atau sesudah haid. Sedangkan pada keputihan yang berbahaya dan menimbulkan penyakit ialah keputihan yang bersifat patologis.
Keputihan Patologis, memiliki ciri khas cairan vagina tidak normal, yaitu jumlah cairan yang keluar sangat banyak atau berlebihan, berbau amis atau apek, menyebabkan gatal dan nyeri di sekitar daerah kelamin, serta berwarna putih susu, kuning tua, cokelat, kehijauan, bahkan ada yang sampai berwarna merah dan menimbulkan kelainan pada daerah kelamin luar seperti benjolan atau luka.
Penyebabnya keputihan patalogis pun beragam, diantaranya adalah karena jamur Candida sp, jamur Trichomons vaginalis; sejenis protozoa ataupun kuman coccus. Namun, keputihan patalogis juga bisa terjadi karena faktor antara lain seperti kanker serviks, alergi, polip serviks dan iritasi.
Munculnya jamur di organ intim bisa disebabkan juga karena berat badan berlebih, jamur juga berkaitan erat dengan imunitas, dimana daya tahan tubuh rendah bisa menyebabkan keluarnya cairan keputihan secara berlebihan.
Itu sebabnya, untuk menghindari terjadinya keputihan atau penyakit lain yang timbul akibat tidak terjaganya kesehatan area genital, makan lakukanlah perawatan. Seperti dengan melakukannya secara harian juga berkala. Perawatan harian, dapat dilakukan dengan memperhatikan pemilihan bahan celana dalam yang tepat seperti menggunakan celana dalam yang terbuat dari bahan katun yang dapat menyerap keringat.
Selain itu, untuk membersihkan area genital wajib menggunakan air bersih. Untuk cairan antiseptik khusus untuk vagina sebaiknya gunakan seperlunya.
Sebenarnya, vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan diri sendiri sehingga tidak diperlukan bahan khusus untuk mencucinya.
Satu yang tidak boleh tertinggal dalam merawat area genital, yaitu dengan mencukur bulu di sekitar area genital dengan alasan higienitas, namun hindari mencukur hingga terlihat “polos” agar kesehatannya tetap terjaga. Pasalnya, bulu yang berada di sekitar area genital pada dasarnya memiliki fungsi sebagai proteksi alat genital manusia terhadap kotoran dan lingkungan. (Inggrid.N)