Langkah yang Perlu Diterapkan saat Menjalani Isolasi Mandiri
Angka kasus COVID-19 di Indonesia masih mengkhawatirkan. Pasalnya, hingga saat ini belum ada tanda-tanda penurunan, justru terus menunjukkan peningkatan. Bahkan, para ahli epidemiolog mengatakan, bahwa kita belum sampai puncak pandemi, tetapi masih menuju puncak.
Padahal, hingga saat ini, kapasitas rujukan pasien COVID-19 sudah hampir penuh, terutama di kawasan Jakarta. Oleh sebab itu, beberapa pasien suspek maupun positif dianjurkan untuk melalukan isolasi mandiri. Baik pemerintah maupun petugas medis pun telah mengimbau agar masyarakat tidak menganggap sepele masalah ini, terutama jika seseorang mengalami gejala seperti, batuk, demam, flu atau nyeri-nyeri yang terjadi pada tubuh kita.
Baca Juga: Waspada OTG, Ini 3 Alasan Mengapa COVID-19 Berbahaya
Dr. Ferdy D. Tiwow, SH. MS, Chief Executive Officer (CEO) Primaya Hospital Group menjelaskan, pasien yang tidak mengalami gejala COVID-19, tetapi menjadi terindikasi (suspek) atau terkonfirmasi positif COVID-19, dokter akan menentukan apakah pasien dapat melakukan isolasi mandiri di rumah atau harus dirawat di rumah sakit.
Bagi pasien yang harus menjalankan isolasi mandiri di rumah, berikut ini beberapa langkah yang perlu diterapkan, yang mengacu pada Centers for Disease Control and Preventiton:
-
Tetap berada di rumah
Pasien hanya boleh keluar rumah hanya untuk mendapat pertolongan medis. Pastikan pasien beristirahat dan minum air putih yang cukup.
-
Pisahkan diri dari orang lain dan hewan peliharaan
Pilih ruangan yang jauh dari jangkauan orang lain dan hewan peliharaan yang berada di dalam rumah. Gunakan kamar mandi dan ruangan terpisah dengan orang lain.
-
Pantau gejala Anda
Segera cari perawatan medis darurat jika mengalami gejala seperti kesulitan bernapas, nyeri di dada, muncul gejala baru, ketidakmampuan untuk bangun atau tetap terjaga, bibir atau wajah kebiruan, atau hal lainnya yang mengganggu kesehatan tubuh.
-
Lakukan konsultasi kesehatan secara online
Konsultasikan kesehatan secara online bersama dokter guna memperoleh tindakan medis lanjutan. Informasikan kondisi gejala COVID-19 secara rinci kepada dokter.
-
Gunakan masker di hidung dan mulut
Gunakan masker jika terpaksa harus berada di sekitar orang lain atau hewan peliharaan. Namun, Anda tidak perlu menggunakan masker jika hanya sendiri di dalam ruangan.
-
Ikuti tata cara batuk dan bersin
Tutupi batuk dan bersin Anda menggunakan tisu. Buang tisu bekas di tempat sampah berlapis. Segera cuci tangan setelah bersin.
-
Bersihkan tangan sesering mungkin
Cuci tangan dengan sabun dan air minimal selama 20 detik. Jika tidak memungkinkan menggunakan sabun dan air, gunakan pembersih tangan yang setidaknya mengandung 60 persen alkohol.
-
Hindari berbagi barang rumah tangga
Jangan berbagi piring, gelas minum, cangkir, peralatan makan, handuk, tempat tidur, atau barang pribadi lainnya dengan orang lain.
-
Bersihkan semua permukaan yang sering disentuh
Gunakan sarung tangan sekali pakai. Bersihkan area atau benda dengan sabun dan air atau detergen lain jika kotor. Kemudian, gunakan disinfektan rumah tangga.
-
Cuci baju dan mengeringkan cucian
Jika baju pasien harus dicuci orang lain, jangan aduk cucian kotor. Kenakan sarung tangan sekali pakai saat menangani cucian kotor. Gunakan pengaturan air paling hangat. Lepaskan sarung tangan dan segera cuci tangan setelah mencuci. Keringkan cucian dan jemur di bawah sinar matahari.
-
Lacak kesehatan orang di sekitar pasien
Pengasuh atau orang yang berada satu rumah dengan pasien harus tetap berada di rumah dan memantau kesehatannya secara rutin. Setiap orang yang berada satu rumah dengan pasien harus melakukan karantina mandiri dan sebaiknya meninggalkan rumah 14 hari setelah kontak dekat terakhir dengan penderita atau 14 hari setelah penderita memenuhi kriteria untuk mengakhiri isolasi mandiri di rumah. Sebaiknya, orang yang tinggal satu rumah dengan pasien juga melakukan screening COVID-19 atau Swab Test untuk mendeteksi adanya potensi paparan COVID-19.
-
Konsumsi makan sehat
Isolasi mandiri membuat Anda harus lebih ekstra perhatian terhadap kondisi tubuh. Anda juga perlu memperhatikan asupan makanan terhadap diri sendiri. Sebaiknya konsumsi lah makanan sehat yang mengandung protein, vitamin, mineral, serat guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan segala macam penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme termasuk virus.
Beberapa suplemen dari K-Link Indonesia juga dapat mendukung untuk menjaga serta meningkatkan sistem imunitas Anda selama menjalani isolasi mandiri, di antaranya yaitu K-Biogreen, K-Trecious Botanical Beverage Mix Blackcurrant, K-C Susu Skim dan K-Ayurveda AyuLax.
K-Biogreen merupakan suplemen kesehatan yang mengandung 58 ekstrak tumbuh-tumbuhan, buah, biji-bijian, kaya kandungan serat yang menjaga kesehatan saluran cerna, yang tentu dapat mengoptimalkan daya tahan tubuh melawan mikroorganisme termasuk virus.
K-Trecious Botanical Beverage Mix Blackcurrant merupakan makanan kesehatan yang mengandung spirulina dari ganggang hijau biru yang dikembangkan di California.
K-C Susu Skim merupakan susu bubuk terbaik dengan kandungan kolostrum dan omega -3 yang mampu merangsang sel b dan sel t untuk membentuk immunoglobulin G (IgG) yang merupakan antibodi alami untuk memelihara imunitas.
K-Ayurveda AyuLax merupakan merupakan suplemen herbal multifungsi yang membantu melancarkan BAB, memaksimalkan penyerapan nutrisi, serta meningkatkan kemampuan sel pembunuh alami NK untuk memperbanyak diri dan menghancurkan dinding sel virus. (Angga/Rahma)
Artikel Rekomendasi: Alasan Perokok Rentan Terinfeksi COVID-19