“Kaum Urban” Rentan Terserang Penyakit Ini
Kaum urban yang kerap disebut sebagai kaum dengan gaya hidup yang serba sibuk ternyata juga memiliki penyakit yang “khas” sesuai dengan gaya hidupnya. Mau tahu apa saja penyakit yang kerap diderita kaum urban?
Bangun sangat pagi, berangkat kerja lebih awal, kegiatan kantor yang sangat padat dan pulang larut malam, menjadi kegiatan sehari-hari yang kerap ditemukan pada kaum urban.
Kaum urban yang memiliki gaya hidup identik dengan sibuknya kegiatan di luar rumah ini tidak sedikit juga mengundang penyakit yang khas. Hal tersebut dikarenakan, padatnya jadwal tanpa memikirkan asupan yang dikonsumsi, istirahat yang cukup dan gaya hidup yang selalu berubah menjadikan para kaum urban rentan menderita penyakit yang beragam.
Salah satu penyakit yang kerap muncul seiring dengan perubahan gaya hidup yang terjadi pada kaum urban diantaranya adalah yang berhubungan dengan kardiovaskular dan pembuluh darah seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi serta jantung. Jantung menjadi penyakit berbahaya bahkan bisa mematikan yang bisa menimpa para kaum urban yang tidak memperhatikan gaya hidup. Berdasarkan Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI Tahun 2013, prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia mencapai 0,5% dan gagal jantung sebesar 0,13% dari total penduduk berusia 18 tahun keatas. Bahkan diperkirakan menjelang tahun 2030 kawasan Asia Tenggara akan memiliki jumlah kematian tertinggi di dunia yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular.
Selain karena bertumpuknya material secara terus-menerus di arteri (Arteriosclerosis) dan penyempitan arteri yang berkaitan dengan hal tersebut, penyakit ini juga bisa disebabkan karena faktor gaya hidup seperti merokok, kurang olahraga, stress, termasuk penyakit tekanan darah tinggi, juga diabetes.
Macetnya jalanan ibu kota dan pekerjaan menumpuk yang bisa menyebabkan timbulnya tekanan, menjadikan sebagian kaum urban juga rentan mengalami depresi. Selain itu lingkungan sosial termasuk kehidupan sosial yang berat, ekonomi yang kurang, pergaulan yang tidak sehat juga mampu menjadi faktor pemicu depresi.
Beberapa cara bisa dilakukan untuk atasi depresi, yang pertama adalah dengan memperkuat daya tahan adaptasi terhadap stres. Diantaranya yaitu dengan melatih pikiran positif, beribadah dan membaca buku-buku yang memicu motivasi.
Untuk mengatasinya, juga bisa dilakukan dengan memperkuat daya tahan tubuh secara fisik dengan berolahraga teratur, makan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup. Olahraga membuat endorphine keluar sehingga menyebabkan rasa senang, makan-makanan yang bergizi dan mengurangi stimulan di dalam makanan sehari hari (kopi, rokok, perasa termasuk juga gula dan garam yang terlalu banyak) akan membuat badan lebih sehat.
Selain itu, istirahat yang cukup juga sangat membantu pemulihan kondisi tubuh yang tidak sehat. Salah satu yang paling berpengaruh datangnya penyakit yang menyerang kaum urban diantaranya ialah pola makan, seperti tidak sempat sarapan, atau memiliki pola konsumsi yang ‘asal’ yang juga disebut sebagai “penyakit makan enak”. Jangan sampai “penyakit makan enak” bisa menghampiri karena pola makan yang tidak terkontrol. Segera lakukan pengaturan pola makan yang dapat mencegah atau menahan terserangnya penyakit-penyakit-penyakit tersebut.
(Inggrid.N)