Indonesia Memasuki Fase Pandemic Fatigue, Begini Tips Mengatasinya
Indonesia kini memasuki fase pandemic fatigue. Fase ini terjadi akibat kelelahan mental seseorang terhadap situasi pandemi, di mana hal ini wajar dialami. Anda pasti masih teringat jelas pada peristiwa awal kemunculan pandemi COVID-19 di Indonesia, tepatnya pada Maret 2020, seluruh aktivitas di luar rumah seakan terhenti.
Saat itu, Indonesia juga sempat mengalami fase panic buying, memborong makanan pokok, masker, hingga hand sanitizer yang mengakibatkan harganya melonjak drastis. Masyarakat pun patuh menjalani protokol kesehatan yang diimbau pemerintah, seperti menggunakan masker, mencuci tangan setiap saat, dan menjaga jarak sosial. Namun, setelah pandemi berlangsung selama delapan bulan dan bahkan belum tahu kapan situasi seperti ini akan berakhir, perlahan masyarakat mulai abai terhadap protokol kesehatan.
Baca juga: Masih Pandemi, Begini Tips Asyik Ngopi Sendiri saat di Rumah
Kini, banyak di antara kita mulai malas menggunakan masker, tidak lagi rajin mencuci tangan dan bahkan melakukan banyak aktivitas di luar rumah yang tak jarang membuat kerumunan massa. Peristiwa ini lah yang disebut fase pandemic fatigue.
Menurut teori psikologi, perubahan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan seperti mematuhi protokol kesehatan, berhenti merokok, olahraga, diet dan lain-lain, setelah 6 bulan dilakukan, ada kemungkinan 50% orang akan kembali ke kebiasaan lama. Fase ini memang normal terjadi pada diri seseorang, namun jelas membahayakan diri dan orang lain.
Faktanya, Indonesia bahkan belum melewati gelombang pertama dari pandemi ini. Menurut data covid19.go.id, data per tanggal 26 November 2020, tercatat lebih dari 16.000 orang meninggal dunia akibat virus corona. Sampai sekarang, masih belum ada obat dan vaksin khusus untuk COVID-19 dan jumlah infeksi belum masih terus bertambah.
Menurut dr. Arina Heidyana yang dikutip dari laman Klikdokter.com, informasi vaksin COVID-19 yang setengah-setengah itu justru bisa bikin orang makin mengalami pandemic fatigue. “Iya, karena masyarakat berpikir bahwa vaksinnya sudah dibuat dan segala macam, tinggal sedikit lagi, nih, selesainya. Padahal sebenarnya, pembuatan vaksin itu sangat tidak mudah. Tahapannya pun sangat banyak,” jelas dr. Arina.
Lalu Bagaimana Cara Mengatasinya?
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, sehingga berat jika harus terbatasi untuk saling berkomunikasi dengan orang lain. Namun, kita harus bisa mengatasi fase pandemic fatigue ini. Berikut ini tips yang bisa dicoba:
- Pilihlah lingkungan sosial yang minim risiko penularan, seperti berkumpul dengan keluarga di dalam rumah.
- Ingatkan diri sendiri bahwa ada situasi yang tidak bisa dikontrol.
- Pahami apa yang dibutuhkan diri kita dari kondisi pandemi. Jika butuh sesekali ke luar rumah, tak ada salahnya bepergian, yang penting tetap jaga kondisi tubuh dan menerapkan protokol kesehatan.
- Tetap terhubung dengan teman-teman melalui virtual, agar emosi serta pikiran negatif dapat dikeluarkan.
- Ceritakan perasaan dan kondisi Anda kepada orang terdekat.
- Bijaksana dalam membaca informasi di media massa atau media sosial.
Tentu, Anda tetap harus menerapkan protokol kesehatan 3M (masker, mencuci tangan, menjaga jarak) di mana pun dan kapan pun. Dan yang paling penting adalah meningkatkan sistem imunitas tubuh. Penting bagi kita semua untuk menjaga pola hidup sehat, rutin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi serta mengonsumsi food supplement. Salah satu suplemen yang direkomendasikan yaitu K-Sauda VCO.
K-Sauda VCO merupakan kombinasai antara virgin coconut oil, habbatussauda dan vitamin E yang sangat baik menjaga kesehatan tubuh. Kandungan asam laurat dan asam kaprat pada VCO diubah menjadi mono laurin dan mono kaprin yang berfungsi sebagai antivirus alami di dalam tubuh, serta bersifat sebagai immune booster.
Yuk, konsumsi K-Sauda VCO setiap hari dan iringi dengan rajin berolahraga untuk menjaga agar tubuh tetap fit dan terhindari dari ancaman COVID-19. (Dedi/Rahma)
Artikel Rekomendasi: Tren Bersepeda Meningkat, Ini 7 Tips Aman Bersepeda saat Pandemi