Peran Bioflavonoid dalam Sistem Imunitas Tubuh
Sejak merebaknya kasus pandemi COVID-19 pada akhir tahun 2019 lalu, menjaga sistem imunitas tubuh menjadi hal yang paling penting. Hal ini demi melindungi diri dari serangan virus. Saat virus mencoba menginfeksi tubuh manusia, sistem imun yang kuat akan mencoba melawannya. Perlu Anda ketahui, sistem imun adalah daya tahan tubuh terhadap serangan substansi asing yang terpapar ke tubuh seseorang.
Contoh subtansi asing yang berasal dari luar tubuh (eksogen) misalnya, virus, parasit, jamur, debu dan serbuk sari. Sedangkan subtansi asing dari dalam tubuh dapat berupa sel-sel mati atau sel-sel yang berubah bentuk dan fungsinya. Ya, substansi-substansi asing tersebut disebut dengan imunogen atau antigen.
Melemahnya sistem imunitas biasanya membuat seseorang mudah jatuh sakit dan sering merasa lelah. Dikutip dari kompas.com menurut data dari Penn Medicine, tanda bahwa sistem imunitas seseorang sedang melemah yaitu sebagai berikut:
Baca Juga: Indonesia Memasuki Fase Pandemic Fatigue, Begini Tips Mengatasinya
- Tingkat stres sangat tinggi
- Sering pilek atau meriang
- Sering mengalami masalah pencernaan
- Penyembukan luka berlangsung lama
- Sering merasa lelah
Ada beberapa hal yang bisa memengaruhi sistem imunitas, seperti keadaan lingkungan, usia dan memenuhi gizi seimbang. Memenuhi gizi seimbang sangat penting untuk menjaga sistem imunitas tubuh tetap optimal, nah salah satu nutrisi yang berperan besar adalah bioflavonoid. Bioflavonoid adalah sekelompok senyawa dari tumbuhan yang biasa disebut polifenolik. Terdapat sekitar 4000 hingga 6000 jenis polifenolik yang berbeda. Beberapa di antaranya digunakan untuk obat-obatan, suplemen atau keperluan medis lainnya.
Bioflavonoid yang pada awalnya disebut vitamin P, pertama kali ditemukan tahun 1936 oleh peneliti bernama Albert Szent-Gyorgi. Kemudian dikelompokkan berdasarkan struktur kimianya. Zat ini memiliki kandungan antioksidan yang mampu membantu menguatkan tubuh. Selain itu, bioflavonoid juga memiliki banyak fungsi bagi tubuh manusia, yaitu:
- Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh
- Membantu menurunkan risiko kanker
- Membantu memperlancar aliran darah ke otak
- Membantu meningkatkan fungsi sel-sel darah dan sirkulasi darah, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung
- Membantu menekan pembentukan radikal bebas
- Membasmi zat radikal bebas sebelum merusak tubuh
- Membantu mengurangi gejala alergi dan peradangan seperti pada asma
- Melindungi sel-sel saraf dari kerusakan dan membantu meregenerasi sel-sel saraf di luar otak dan sumsum tulang.
Zat yang satu ini bisa Anda temukan pada beberapa jenis makanan, seperti buah, sayuran, cokelat hitam serta anggur. Selain itu, Anda juga bisa menemukan kandungan bioflavonoid serta merasakan fungsinya pada Propolis Platinum dan K-Sauda VCO. Kedua suplemen ini merupakan bahan alami yang kaya kebaikan bioflavonoid.
Propolis Platinum merupakan propolis cair tanpa kandungan alcohol yang berasal dari negara Brazil dan dikenal sebagai propolis hijau terbaik di dunia. Kandungan bioflavonoid seperti quercetin dan aterpilin C pada Propolis Platinum menjadikannya salah satu bahan alami yang penting dikonsumsi untuk memperkuat sistem imun tubuh.
Sementara K-Sauda VCO merupakan kombinasi antara virgin coconut oil dengan habbatussauda oil dan vitamin E. Kebaikan bioflavonoid thymoquinone yang terkandung dalam K-Sauda VCO juga tidak kalah khasiatnya. Berbagai penelitian menunjukkan senyawa ini dapat membantu menghambat proses replikasi virus, sehingga mencegah terjadinya perkembangbiakan virus.
Sebenarnya, kebaikan bioflavonoid bisa juga Anda dapatkan dari makanan seperti sayuran dan buah-buahan. Namun jika dirasa masih kurang untuk memenuhi gizi seimbang, Anda bisa segera melengkapinya dengan Propolis Platinum dan K-Sauda VCO. Yuk, tetap sehat dengan menjaga imunitas tubuh! (Jabbar/Jody/Rahma)
Artikel Rekomendasi: Ini Penyebab Tubuh Mudah Sakit saat Musim Hujan