Pengaruh Negatif pH Tanah Masam Terhadap Tanaman, Atasi dengan Cara Ini
Sudah berkali-kali diberikan pupuk terbaik, namun mengapa tanaman tetap saja tidak tumbuh subur? Ya, kondisi ini mungkin kerap dialami oleh banyak pelaku di sektor pertanian, perkebunan, bahkan ibu rumah tangga yang sekadar punya hobi bercocok tanam. Eits, apa Anda juga sedang mengalaminya?
Faktanya, banyak sekali hal yang sering dilupakan banyak orang, salah satunya kondisi pH tanah. Lantas, mengapa sangat penting sekali untuk memperbaiki pH tanah, serta apa pengaruh negatifnya saat Anda mengabaikannya? Melansir dari Sampul Pertanian, faktor yang memengaruhi pertumbuhan tanaman ada dua, yakni faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal).
Baca Juga: Strategi Menghemat Biaya Pakan dan Meningkatkan Hasil Ternak
Adapun faktor dalam di antaranya gen, hormone dan cadangan makanan. Sedangkan faktor luar seperti suhu, pH tanah, cahaya, kelembapan, air, oksigen, gaya gravitasi, serta unsur hara. pH tanah sendiri merupakan derajat keasaman tanah yang bisa memengaruhi pertumbuhan tanaman. Perlu Anda ketahui, pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan berkembangnya suatu tanaman.
Saat kondisi tanah masam, akan banyak ditemukan unsur alumunium (Al) yang selain meracuni tanaman juga mengikat phosphor, sehingga tidak bisa diserap tanaman. Selain itu, tanah masam juga terlalu banyak unsur mikro yang bisa meracuni tanaman, lho. Berikut ini beberapa pengaruh negatif pH tanah masam terhadap pertumbuhan tanaman:
- Ketersediaan unsur hara bagi tanaman turun
- Meningkatkan unsur-unsur yang beracun bagi tanaman
- Penurunan hasil produksi tanaman
- Meningkatnya bakteri dan jamur jahat penyebab penyakit pada tanaman.
Itulah beberapa pengaruh negatif pH tanah masam terhadap tumbuhan, dan masih banyak dampak yang merugikan lainnya. Solusinya, sebelum melakukan penanaman, ada baiknya dilakukan pembenahan tanah dengan asam humat. Kondisi ini diperlukan agar pH sesuai dengan penggunaan pupuk untuk panen yang lebih maksimal.
Kabar baiknya, ada rekomendasi produk teranyar untuk mengoptimalkan kerja K-Bioboost, yaitu K-Bioboost Step 1 yang diformulasikan untuk membantu pembenah tanah agar pH tanah bekerja secara optimal. K-Bioboost Step 1 adalah pupuk organik berbentuk cair. Mengandung asam humat atau zat organik dengan struktur molekul kompleks dan berat molekul tinggi (makromolekul atau polimer organik) aktif.
Pupuk organik ini berperan penting sebagai pembenah tanah, meningkatkan kesuburan hingga membantu proses biokimia tanah. Kombinasi K-Bioboost Step 1 dengan K-Bioboost direkomendasikan untuk membantu tingkatkan produktivitas lahan, sehingga hasil pertanian meningkat, baik mutu maupun jumlah hasil.
Beberapa manfaat K-Bioboost Step 1 sebagai teknologi untuk pertanian organik dan masa depan kelestarian lingkungan, di antaranya membantu perbaiki pH tanah, optimalkan struktur dan kondisi tanah, hingga mengoptimalkan penggunaan pupuk. Jadi, pastikan lakukan pembenah tanah terlebih dahulu sebelum bercocok tanam. Tenang, ada kombinasi K-Bioboost dan K-Bioboost Step 1 yang siap diandalkan. Hasil panen melimpah, makin joss gandos! (Angga/Jody).
Artikel Rekomendasi: Hilangkan Jenuh saat Pandemi dengan Bercocok Tanam, Ini Tipsnya!