Mengenal Lemak Tak Jenuh, Si Lemak Baik untuk Tubuh
Saat mendengar kata lemak, pasti berhubungan dengan kegemukan, kolesterol tinggi, hingga penyakit mengerikan lainnya. Ya, selama ini lemak dikenal sebagai zat negatif yang mendatangkan banyak penyakit untuk tubuh.
Tapi tahukah Anda, tidak semua lemak itu jahat untuk tubuh? Pernah mendengar istilah lemak baik dan lemak jahat? Lemak jahat berisiko menimbulkan banyak penyakit jika terus mengendap, sedangkan lemak baik dibutuhkan oleh tubuh sebagai penghasil energi cadangan. Lemak baik pada umumnya terdapat pada lemak tak jenuh.
Lemak tak jenuh bisa membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL), mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL), dan membantu menjaga kesehatan jantung. Lemak ini terbagi menjadi dua jenis, di antaranya:
Baca Juga: Waspada Penyakit Disentri Dapat Menyerang Anda
- Lemak Tak Jenuh Tunggal
Lemak tak jenuh tunggal disebut juga dengan MUFA (Monounsaturated Fat Acids) karena hanya memiliki satu ikatan rangkap. Asam lemak yang termasuk ke dalam jenis lemak tak jenuh tunggal adalah asam palmitoleat, asam oleat, dan asam vaksenik. Biasanya ditemukan pada tanaman seperti minyak zaitun, minyak kanola, kacang-kacangan seperti almond, buah-buahan seperti alpukat, dan biji-bijian seperti wijen.
- Lemak Tak Jenuh Ganda
Asam lemak ini disebut PUFA (Polyunsaturated Fatty Acids) karena memiliki banyak ikatan rangkap. Terdapat dua jenis asam pada lemak tak jenuh ganda, yaitu asam lemak omega-3 dan asam lemak omega-6. Lemak ini dapat ditemukan pada ikan seperti sarden, makarel dan salmon. Selain itu, dapat juga ditemui pada tanaman kedelai, jagung dan walnut. Asam lemak tak jenuh ganda baik untuk kesehatan, seperti mencegah penyakit jantung dan menunjang kecerdasan otak.
Apa saja manfaat lemak tak jenuh untuk kesehatan tubuh?
1. Membantu Menurunkan Berat Badan
(Foto: https://www.freepik.com)
Dilansir dari laman Healthline.com, penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi lemak tak jenuh menyebabkan penurunan berat badan setingkat dengan diet rendah lemak.
2. Menjaga Kesehatan Jantung
(Foto : https://hellosehat.com)
Sebuah studi menemukan bahwa lemak tak jenuh mengurangi kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein atau kolesterol jahat) dan meningkatkan HDL (High Density Lipoprotein atau kolesterol baik).
3. Meningkatkan Sensitivitas Insulin
(Foto: https://www.freepik.com)
Sebuah studi terhadap 162 orang sehat menemukan, bahwa mengonsumsi makanan tinggi lemak tak jenuh selama tiga bulan bisa meningkatkan sensitivitas insulin sebesar 9 persen.
Makanan dengan kandungan lemak tak jenuh bisa ditemukan dengan mudah pada sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, ikan, minyak kelapa murni, minyak zaitun dan lain sebagainya. Alternatif lainnya, Anda bisa mengonsumsi suplemen seperti K-Sauda VCO. Ya, suplemen ini kaya akan lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan tubuh.
K-Sauda VCO diformulasikan dari tiga bahan utama, seperti habbatussauda (jintan hitam), minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil) dan vitamin E. Ya, habbatussauda dikenal memiliki asam lemak tak jenuh, seperti Linoleic dan asam Gammalinolen. Keduanya bekerja untuk mendapatkan sistesis yang merupakan sistem kekebalan tubuh, dan meregulasi subtansi-subtansi yang merupakan turunan dari prostaglandin E1. Asam Linoleic juga menstabilkan membran sel dan prostaglandin yang memiliki efek menghambat radang.
Sementara itu, minyak kelapa murni pada K-Sauda VCO mengandung MCFA (Medium Chain Fatty Acid) yang merupakan komponen asam lemak berantai sedang. MCFA memiliki banyak fungsi, seperti merangsang produksi insulin agar proses metabolisme glukosa dapat berjalan normal dan mengubah protein menjadi sumber energi. Yuk, konsumsi lemak baik dan sehat pada K-Sauda VCO. (Jabbar/Jody/Rahma)
Artikel Rekomendasi: Ketahui Manfaat Lemak Baik untuk Tubuh