Awas! Risiko Infeksi Saat Menstruasi
Setiap bulan, wanita yang sudah memasuki usia produktif akan mengalami menstruasi. Hanya saja masih banyak yang belum terlalu peduli akan kesehatan area kewanitaannya. Padahal, setiap wanita seharusnya selalu menjaga kebersihan dan kesehatan organ intimnya. Apalagi, area kewanitaan sangat rentan terkena infeksi, terutama selama masa menstruasi. Jamur, bakteri, dan parasit merupakan penyebab terbanyak munculnya infeksi pada area vagina.
Pada dasarnya, area kewanitaan mengandung bakteri baik yang bertugas mengatasi pertumbuhan bakteri-bakteri, jamur, dan parasit jahat yang berpotensi menyebabkan infeksi. Namun, jika terdapat suatu kondisi yang memungkinkan penyebab infeksi berkembang pesat, maka bakteri baik akan kalah dan terjadilah infeksi pada vagina.
Baca Juga: Ketahui Siklus Menstruasi Agar Terhindar Dari Infeksi
Begini Infeksi Terjadi Ketika Menstruasi
Seperti dilansir dari Alodokter (2016), tingkat keasaman (pH) normal vagina adalah antara 3,8 hingga 4,5. Kadar ini cenderung meningkat saat menstruasi seiring meningkatnya pH darah kita.
Inilah yang menyebabkan pertumbuhan jamur pada vagina meningkat selama periode datang bulan. Selain itu, protein dalam darah merupakan salah satu nutrisi bagi bakteri, sehingga kemungkinan bakteri berkembangbiak akan sangat tinggi selama masa menstruasi. Kondisi yang lembap juga dapat memicu meningkatnya pertumbuhan jamur, bakteri, dan parasit di sekitar area kewanitaan.
Di sisi lain, perlu diketahui pula bahwa saat menstruasi biasanya terjadi arus balik darah. Dikutip dari laman Kompas (2016), siklus dua arah terjadi ketika sel darah dan jaringan yang seharusnya terbuang melalui vagina, mengalir balik ke leher rahim dan tuba falopi. Kondisi ini menyebabkan kontaminasi bakteri semakin mudah, karena ada aliran dari atas ke bawah maupun sebaliknya saat menstruasi.
Artikel Rekomendasi: Perut Buncit Sumber Penyakit!
Dampak Infeksi
Infeksi yang terjadi pada vagina akan menimbulkan beberapa gejala, salah satunya rasa gatal di sekitar organ intim yang bisa menjalar hingga ke bagian paha. Selain itu, keputihan yang tidak normal seperti berbau dan berubah warna, perubahan warna kulit menjadi bercak putih atau kemerahan juga termasuk indikasinya. Bahkan, rasa perih ketika buang air kecil dan berhubungan seksual, serta keluarnya cairan yang tidak wajar dari vagina merupakan bagian dari dampak infeksi saat menstruasi.
Sebagai upaya meningkatkan kebersihan organ intim saat menstruasi, Kementerian Kesehatan memberlakukan tiga Usaha Kesehatan Sekolah (Trias UKS) sejak Mei 2017. Upaya tersebut dilakukan agar remaja yang baru mengalami menstruasi dapat memahami pentingnya menjaga kebersihan area kewanitaan saat menstruasi. Trias UKS merupakan tiga program pokok dalam pembinaan dan pengembangan UKS, meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Resiko infeksi tentu dapat diperkecil dengan selalu menjaga kebersihan area kewanitaan. Anda dapat memulainya dengan menghindari penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat dan pintar memilih bahan pakaian dalam yang dapat menyerap keringat. Akan lebih baik lagi apabila Anda menggunakan pembalut berkualitas tinggi dan aman untuk kesehatan organ intim Anda. Dengan demikian, kebersihan area kewanitaan Anda dapat selalu terjaga dengan baik. (Fina/Dwita/Marini)