Sifyon E. E Lisnahan, S.Sos – Crown Ambassador
Rancangan Tuhan adalah rancangan kebaikan
Sepenggal kalimat tersebut selalu menjadi penolong disaat saya merasa lemah. Saya punya mimpi yang besar namun dengan keterbatasan pengalaman kerja juga modal, yang saya miliki hanyalah keyakinan.
Dari sana dengan susah payah, berkat keja keras dan doa yang tulus dari Bapak Thobias Lisnahan Alm, dan Ibu Thersia Lisnahan, yang hanya berprofesi sebagai petani dengan kehidupan yang sangat sederhana, menjadikan saya sukses di bisnis ini.
“Anak-anakuku, ayah dan ibu tidak punya harta yang berharga, kami hanya mampu membekali kalian dengan pendidikan, karena harta dan kasih sayang akan hilang, tapi dengan ilmu, kelak masa depan kalian pasti bahagia,” begitu pesan almarhum ayah yang berkat kerja kerasnya membuahkan 2 orang sarjana pada keluarga kami.
Pada April 2006, saya lulus S1. Namun, kebanggaan sebagai sarjana hanya bertahan beberapa bulan, keterbatasan ekonomi keluarga membuat saya harus mengambil langkah untuk membantu orang tua. Jiwa seragam yang dimiliki oleh masyarakat di NTT, tidak mengggoyahkan saya untuk bermental karyawan, dengan susah payah, bermodalkan motor kredit, pekerjaan pertama yang saya tekuni ialah sebagai tukang ojek. Pekerjaan ini terus dilakukan selama 4 tahun tanpa lelah.
Suatu hari, Ayah saya terlibat sebagai pengurus salah satu partai politik, beliau diajak oleh Kornelis Tanggubore yang saat itu masih berperingkat Manager. Beliau memberikan peluang pekerjaan kepada saya. Dengan semangat saya menyiapakan berkas-berkas, berupa surat lamaran, KTP dan juga ijazah terakhir. Saat diketahui bahwa pekerjaan yang ditawarkan adalah multi level marketing (MLM) dimana yang ada dalam pikiran saya ialah hanya berjualan obat, maka saya kembali ke rumah dengan kecewa.
Saya terlahir sebagai 4 bersaudara, karena rasa tidak enak kepada Bapak Kornelis, maka peluang pekerjaan yang ditawarkan diberikan kepada adik saya, Rudi Lisnahan yang saat ini berperingkat DM SLC. Saat itu, saya berkilah, bahwa saya punya ijasah S1, saya mudah mendapatkan pekerjaan.
Namun, melihat perkembangan bisnis dari adik, bahkan dengan sombongnya ia menunjukan setiap keuntungan yang diperoleh, akhirnya saya tertarik dan mendaftarkan diri sebagai pengusaha di K-LINK.
Pada awal bergabung di bisnis ini, banyak sekali keuntungan yang saya peroleh, setiap orang sakit di lingkungan keluarga, desa tetangga, bahkan di seputaran kota Kupang pasti saya datangi. Prinsip saya, “orang sakit membawa keuntungan”. Namun, karena saya kurang konsultasi dengan upline juga tidak mau belajar dalam sistem, sehingga saat orang sakit berkurang, keuntungan pun berkurang dan akhirnya saya meninggalkan K-LINK dan kembali menjadi tukang ojek.
Pada awal bergabung di bisnis ini, banyak sekali keuntungan yang saya peroleh, setiap orang sakit di lingkungan keluarga, desa tetangga, bahkan di seputaran kota Kupang pasti saya datangi. Prinsip saya, “orang sakit membawa keuntungan”. Namun, karena saya kurang konsultasi dengan upline juga tidak mau belajar dalam sistem, sehingga saat orang sakit berkurang, keuntungan pun berkurang dan akhirnya saya meninggalkan K-LINK dan kembali menjadi tukang ojek.
Jelang beberapa bulan, saya didatangi Upline, Jefrianus Bili dan memberikan pemahaman untuk belajar pada sistem K-LINK dengan cara yang tepat. Dengan berbagai pertimbangan, saya mulai aktif dan patuh terhadap sistem, menghadiri setiap pertemuan dan tepatnya tahun 2008 saya menghadiri “BEST OF THE BEST” yang berhasil membentuk kepribadian saya, tanpa keraguan untuk melangkah, dan pantang untuk mundur. Berkat keyakinan, semangat dalam membangun bisnis ini dan konsultasi, tepatnya pada pada 26 Maret 2011, saya diberikan penghargaan sebagai LEADERS CLUB.
Dalam perjalanan bisnis ini, saya mengakui tidaklah mudah, ada kerikil tajam yang harus dilalui, banyak juga cibiran dari lingkungan sekitar, namun semuanya itu saya jadikan sebagai motivasi untuk sukses. Perjalanan bisnis ini membuahkan banyak sekali berkat, hutang-hutang mulai terbayar, satu persatu mimpi-mimpi mulai terwujud. Penghargaan terus didapat hingga saat ini sebagai CA GLC, namun masih banyak penghargaan yang harus dicapai.
Rancangan Tuhan adalah rancangan kebaikan, dalam perjalanan bisnis, Tuhan menghadirkan orang-orang yang selalu tulus mencintai dan menanti di garis finish, istri tercinta Trisnawati Balo, anak-anak tersayang Chianta, Cheysian, Chaitlink. Puji Tuhan, K-LINK mengajarkan banyak hal, membuat saya menggali kembali mimpi besar yang dulunya sempat saya kubur karena ketidakmapuan untuk mewujudkan.
Terima kasih untuk seluruh downline, berkat semangat dan kerjasama kalianlah saya bisa seperti ini, dan juga untuk pendamping setia, sebagai upline, DM SLC Rudi Lisnahan, CA GLS Kristina Moinono, CA GLC Kornelis Tanggubore, CM SLC Jems Bore, CA PLC Elia Katu, CA PLC Jefrianus Billi, SCA ELC HJ Gozali, serta semua leader yang selalu memotivasi dan membantu. Terlebih saya ucapkan terima kasih kepada Presiden Direktur K-LINK Indonesia Dato’ DR.
H.Md Radzi Saleh dan seluruh jajaran Manajemen, semoga Tuhan selalu memberikan umur panjang untuk kita dan memberkati bisnis ini agar terus tumbuh dan berjasa di nusantara bahkan dunia. Marilah kita terus berkarya dan menjadi saluran berkat untuk banyak orang, AMIN.