DW Herry Susanto – Senior Crown Ambassador
Keluargaku Motivatorku
Pasangan SCA DW Herry Susanto dan CA Beti Septiana Nugraheni mempunyai mimpi yang bisa terwujud melalui K-LINK, yaitu bisnis yang lancar dan saling mendukung dalam berbisnis, bahkan mereka menjadikan keluarga sebagai motivator terbesar dalam menjalankan bisnis ini.
Tuhan Telah Rencanakan Saya Kenal Bisnis K-LINK
“Tidak ada kebetulan yang kebetulan, saya percaya semua ini merupakan rencana Tuhan yang indah dalam hidup kami. Tuhan telah rencanakan kami kenal bisnis K-LINK”.
Tidak pernah lupa dalam ingatan seorang SCA Dwi Wasono Herry Susanto, mana kala di siang itu sekitar tahun 2003 ada seseorang yang dirinya percaya digerakkan hatinya oleh Tuhan untuk datang ke tempat kostnya di daerah Samirono Jogjakarta, seseorang yang ia kenal dalam sebuah acara Gabungan Pemuda Gereja GKJ se-Klasis Jogjakarta Utara. Kebetulan, baik ia maupun orang tersebut sama-sama sebagai pengurus Pemuda gerejanya masing-masing.
“Beliau datang dan menawarkan produk berwarna hijau yang kemudian lebih lanjut dirinya kenal dengan nama K-Liquid Chlorophyll, beliau tahu kondisi saya saat itu yang punya masalah dengan ISPA, karena walau saya bukanlah seorang perokok tapi lingkungan pertemanan saya rata-rata penikmat rokok,” papar pria yang akrab disapa Herry DW ini.
Selepas memperkenalkan produk tersebut, ia diundang kesebuah pertemuan yang saat itu dihadiri oleh kurang lebih 35 orang di Sebuah ruang di Apartemen Sejahtera. Yang menarik dalam pertemuan tersebut ialah ia melihat hanya 2 orang saja yang menggunakan jas rapi, karena mereka hadir sebagai pembicara. Walau akhirnya setelah Herry DW mengerti bisnis K-LINK baru ia ketahui kalau ternyata saat itu yang mengenalkan sekaligus mengundang pada bisnis ini, RCA Andang Priyadi, ELC menjadi pembicara di acara tersebut masih berperingkat 3 % dan RCA Rivai Djadmika, ELC berperingkat 6 %. Singkat cerita, ia bergabung dengan bisnis K-LINK selain karena produk yang didemokan membuatnya kagum, juga karena sikap dan cara Penyambutan yang ia rasakan sangat hangat dan luar biasa oleh kedua pembicara kala itu.
“Terima kasih Tuhan untuk peristiwa bersejarah dalam hidup saya itu, terima kasih juga Mas Andang karena sudah mengundang dan mengajak saya gabung di bisnis ini. Terimakasih juga mas Rivai yang saat itu membuat saya tertarik dengan bisnis K-LINK. Saya seram membayangkan kira-kira bagaimana kehidupan saya seandainya saat itu saya tidak diundang ke acara BOP,” kenangnya.
Sosok Yang Saling Mempengaruhi
“Banyak yang bilang Ibu Beti menjadi CA karena saya, itu salah besar, justru saya bisa menjadi SCA karena dia. Yah bisa dibilang mungkin kita saling mempengaruhi”
Semenjak bergabung dengan K-LINK di bulan Mei 2003, saat itu usianya masih 29 tahun dan baru beberapa bulan menjalin hubungan dengan wanita yang sudah di kenal dua tahun lamanya. Awalnya Herry DW tidak pernah terpikir bahwa dirinya dengan wanita yang akrab disapa Beti ini akan menjadi sepasang suami istri, diantaranya karena mereka terpaut usia 8 tahun. Kebetulan ia menyewa rumah kos yang bersebelahan dengan tempat Beti tinggal, karena Herry hobi masak maka sering sekali ia ke dapur dimana dapur ini hanya terpisah dengan kaca nako dengan dapur rumah sebelah tempat Beti tinggal.
“Kita sering saling ejek lewat kaca nako itu, ejek-ejekan yang akhirnya menumbuhkan rasa suka, istilah jawanya “Jalaran Trisno saking koco Nako, hahahaha” kenang Pria kelahiran Banjarbaru ini seraya tertawa.
Walaupun terbilang menginjak bangku kuliah yang lama yaitu sembilan tahun, namun Herry menyandang gelar “mahasiswa putus kuliah”, yang memilih keluar dari kampus dibanding harus di Drop Out (DO). Saat masih melajang, ia sempat merintis sebuah usaha rental Play Station yang berakhir dengan tragedi kebakaran, mengakibatkan hilangnya mata pencarian bahkan berujung membuatnya tidak sanggup membayar kos di Jogja, sehingga hidupnya nomaden selama tujuh bulan.
Sebenarnya, Herry tergolong dari keluarga mampu, kedua orang tuanya bekerja sebagai PNS, itu sebabnya banyak yang bertanya kenapa kehidupannya selepas musibah kebakaran sangat ngenes, dikarenakan ia tidak mau menceritakan kejadian terbakarnya usaha rental PS kepada orang tuanya.
Saat ia tidak punya apa-apa, justru Beti tetap setia dan terus memberi semangat padanya untuk bangkit. Disitulah muncul semangat dan tekad untuk berjuang demi membahagiakannya. Mimpi awal Herry untuk serius di K-LINK adalah menikah. Sehingga Dream book ia awal-awal hanya berisi tentang biaya dan segala hal terkait pernikahan.
“Saya sekarang bersyukur pernah mengalami kehidupan seperti itu yang bahkan tidak bisa bayar kos dan buat makan apa besok pagi aja ndak ada. Sehingga kalo sekarang Tuhan kasih kami Berkat yang begitu besar melalui bisnis K-LINK ini, tentunya kami sangat mensyukurinya. Puji Tuhan, melalui bisnis ini Tuhan benar-benar menjadikan hidup kami lebih indah,” ucapnya.
Setelah berjuang melalui banyak cobaan hidup, akhirnya mereka memutuskan untuk menikah di bulan Mei 2006 dengan peringkatnya masing-masing sebagai Crown Manager. Melalui bisnis K-LINK, mereka mendapat lebih banyak berkah, seperti memiliki rumah di kawasan elit di Jogjakarta, sebuah ruko, apartemen, kendaraan roda empat, bahkan berkesempatan jalan-jalan menikmati keindahan dunia ke lebih dari 30 negara. Herry dan Beti saling mengisi, mereka punya perannya masing-masing dalam menjalankan bisnis.
“Banyak yang bilang Ibu Beti menjadi CA karena saya, itu salah besar, justru disini saya mau menjelaskan, saya bisa menjadi SCA karena dia. Yah bisa dibilang mungkin kita saling mempengaruhi” ungkap Pria kelahiran 1974 ini.
Kini mereka telah dikarunia dua orang anak, yang pertama lahir tanggal 30 Agustus 2006 dengan nama Senior Cornelius Aditya yang sehari-hari dipanggil Nico saat Herry sedang menyandang peringkat CA PLC dan Royal Chelsea Ananta (Chelsea) yang lahir 25 September 2011, saat itu sudah menyandang Peringkat SCA ELC dan Beti juga sudah berperingkat CA.
Mereka berdua merasa beruntung ada di bisnis ini, jika dilihat dari sisi keluarga, mereka bisa menikmati waktu yang berkualitas bersama kedua anaknya, senin sampai jumat memiliki kesempatan untuk antar Jemput anak tanpa bantuan supir, bahkan dalam mengurus anak tidak dibantu oleh jasa baby sitter. Mereka sepakat bahwa keluarga adalah segalanya, motivator nomor satu dalam mereka berkarya.
“Kami bisa memiliki peran penuh untuk menjadi orangtua dan sahabat bagi mereka. Keluarga adalah semangat kami berdua, energi yang besar untuk terus berkarya, keluarga adalah motivator nomor satu buat kami,” tutur Herry dan Beti.
TESTIMONI HERRY DW
CA IMAM BUKHORI & CM NI NYOMAN SEKARINI
“Bang Herry dan Mbak Beti adalah sapaan akrab kami untuk SCA DW Herry Susanto dan CA Beti Septiana N. Bersyukur Kepada Allah SWT dan Perasaan bangga kami berdua berada di organisasi bisnis Jaringan beliau. Beliau berdua bukan hanya sekedar Pelatih bisnis saja, bagi kami beliau seperti kakak yang selalu membinbing kami sebagai adik-adik nya untuk terus bertumbuh menjadi lebih baik dan membimbing kami bukan hanya sekedar sukses, tapi membawa downline-downline kita menjadi sukses. Karena kata bijak beliau, “bisnis ini bukan tentang aku tapi tentang kita”.
SCA ROMMI ZAKKA AL MUHAMMADI
“Kami dan hampir semua mitra memanggil beliau “Bang Herry”. Panggilan itu seolah menegaskan ciri khas kepemimpinan beliau yang hangat, akrab, tulus dan penuh cinta. Dengan kedekatan emosional layakanya “abang dan adik”, beliau bisa menciptakan budaya grup yang harmonis, memberikan bimbingan dan problem solving dengan tepat, serta bisa membantu kami menemukan impian dengan sentuhan emosional yang dalam. Beliau adalah contoh ideal seorang network leader dan maestro panggung. Selain itu, bersama ibu Beti, beliau juga contoh yang baik bagaimana pasangan suami istri berbagi peran hingga sama-sama mencapai peringkat CA & SCA. Bang Herry, Go Royal Crown Ambassador!”