Aris Murtadlo – Crown Ambassador
Ilmu dan harta akan bermanfaatbila kita mau berbagi
Aris Murtadlo yang berasal dari keluarga pedagang ini, lahir di Blitar, Jawa Timur dari pasangan almarhum H. Qomari dan Hj.
Aris Murtadlo yang berasal dari keluarga pedagang ini, lahir di Blitar, Jawa Timur dari pasangan almarhum H. Qomari dan Hj. Muzaemah. Sejak duduk di bangku SMP, Aris sudah dikenalkan dengan dunia usaha. Meginjak bangku SMA mulai membantu usaha kelontong peninggalan orang tua. Sambil membuka usaha ternak ayam potong, jual beli jagung, ternak ikan lele dan ikan gurame. Selesai kuliah, ia buka usaha penggemukan kambing, sapi, dan usaha mebel. “Alhamdullilah, semua usaha yang pernah digeluti ditipu orang,” cerita Aris.Toko kelontong pun berubah menjadi toko swalayan. Bersyukur kepada Allah SWT, ia dapat membuka toko perhiasan emas. Namun, tidak semua terdengar manis, ia mengidap penyakit komplikasi, kencing manis, liver, jantung dan darah tinggi.
Saat sakit, ia diperkenallkan produk K-LINK K-Omega Squa oleh sepupunya yang bernama Moch. Miftachul Arzaq. Kemudian, ia bergabung dengan K-LINK, penyakit yang diderita akhirnya sembuh. Suatu waktu, ia kedatangan dua orang dari perusahaan K-LINK, yakni Bendot Rudi Sanjaya dan Arief Rahman Saputro yang mendemokan produk K-OmegaSqua. “Saat itu saya merasa tidak percaya diri, banyak teman bisnis yang “nyinyir” bahwa usaha saya bangkrut karena sekarang menjadi sales obat,” terang Aris. Tantangan pasti selalu ada dalam menajalankan bisnis. Pernah suatu ketika, ia diusir dari rumah orang yang sedang ia tawari produk, keluarga besar pun pernah mengatakan bahwa dirinya anak bodoh, sudah punya usaha yang tetap kemudian ia tutup untuk menekuni K-LINK. Keputusan menutup usaha toko emas ia lakukan dengan alasan kuat. Yaitu persaingan keluarga dan masalah keamanan istri yang menjaga toko bersama karyawan yang semuanya perempuan. Namun hal ini, tidak membuatnya mundur dari bisnis K-LINK, ia menjalankan dengan senang hati karena menemukan bisnis luar biasa dan cocok.
“Dalam bisnis ini saya tidak sekedar mencari uang, tetapi juga menemukan sebuah pekerjaan yang merubah sikap dan karakter. Dulu saya tidak punya banyak teman dan tidak peduli dengan orang, sekarang malah sebaliknya,” papar bungsu dari tujuh bersaudara ini.Di K-LINK, ia mempunyai niat yang baik, yaitu peduli, membantu dan memberikan solusi. Sehingga ia menyampaikan rasa syukur kepada Allah karena telah dipertemukan dengan bisnis ini. Rasa terima kasih juga disampaikan kepada upline CM Moch. Miftachul Arzaq, CA Bendot RS, SCA Arief Rahman Saputro, CA Arianto Hidayat dan RCA Hendri Rikiyanto, dukungan istri tercinta DM Atik Sayyidah yang mendukung dan menyemangati, ketiga anaknya (Fathin Nur Aulia Husna yang sekarang kuliah di Taiwan, Tsamara Nur Diana Mahdya yang kuliah di President University Jakarta, Tsamara Nur Adina Mahdya yang kuliah di Binus Malang). Terima kasih juga disampaikan kepada para downline yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan crossline yang telah mendukung untuk mencapai peringkat CA bulan April yang bertepatan dengan usianya yang ke 48 tahun.